Pengajian & Halal Bi Halal Fakultas Ilmu Kesehatan UMS

Bulan suci Ramadhan telah usai. Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah kembali aktif setelah merayakan Hari Idul Fitri 1443 H. Setelah melaksanakan Halal Bi Halal seluruh Civitas Akademika Universitas Muhammadiyah Surakarta di Gedung Edutorium Ahmad Dahlan UMS, Kamis, 12 Mei 2022 Fakultas Ilmu Kesehatan kembali melanjutkan pelaksanaan Halal Bi Halal di tingkat Fakultas bertempat di Gedung Auditorium Moh. Djazman UMS yang dihadiri oleh seluruh Civitas Akademika Fakultas Ilmu Kesehatan UMS.

Acara yang bertajuk Pengajian dan Halal Bi Halal tersebut dihadiri pula oleh Ketua PDM Sukoharjo, Bapak Wiwaha Aji Santoso, S.Pd untuk memberikan tausiyah dan pengajian.  Acara diawali dengan penyampaian Ikrar Halal Bi Halal oleh Bapak Aris Yunanto selaku Kabag Tata Usaha dilanjutkan sambutan dan penerimaan Ikrar Halal Bi Halal oleh Dekan FIK UMS. Beliau menyampaikan bahwa event ini merupakan event yang sangat baik dimana siklus dari manusia ada puncaknya, yaitu puncak dari manusia bersih dari nol. Ikrar yang telah diucapkan untuk saling memaafkan dan melepaskan seluruh berbagai hal serta membawa kita ke ibadah yang sangat tinggi. Beliau juga mengucapkan salam dan selamat memulai perjalanan untuk bekerja kembali melaksanakan Amanah. Sambutan beliau tutup dengan menyampaikan bahwa salah satu ladang tersebut adalah persyarikatan, khususnya di wilayah UMS ini, wilayah Sukoharjo yang dapat dirangkul dan disengkuyung. Aktivitas tidak hanya untuk Dosen saja melainkan Mahasiswa juga yang akan mengabdi di persyarikatan Muhammadiyah khususnya di Sukoharjo.

Acara inti diisi oleh Bapak Wiwaha Aji Santoso, S.Pd. Melalui tausiyah nya beliau bercerita bahwa saat memasuki Bulan Sya’ban atau Ruwah sangatlah bersyukur, karena manfaatnya akan memacu dan memotivasi untuk bertemu kembali di bulan suci Ramadhan. Pesan dari Buya Hamka, “Kehancuran suatu bangsa diawali dengan ketika anak muda nya mulai kehilangan adab.” Hal itu diperkuat dengan fakta yang tersurat dalam Al Qur’an bahwa Negeri Sabah, negeri yang maju, memiliki bendungan diantara yang tidak ada ditempat lain, negeri yang subur dan Makmur memiliki anak muda yang menjauh dari ketauhidan. Pada klimaksnya Allah mengganti kondisi negeri tersebut menjadi hancur, yang dalam Bahasa jawa istilahnya negeri klatakan. Kemudian diperkuat dengan seorang Ibu yang melahirkan, yang berjihad diantara hidup dan mati. Menjadi peringatan untuk para pendidik bahwa anak untuk menjadi pribadi yang bertauhid, yang memiliki kecerdasan intelektual, emosional, dan spiritual. Karakter orang penghuni neraka dalam Hadist Sahih riwayat Imam Ahmad dan Fakih yaitu setiap orang yang kasar tapi keras, orang yang bekerja sombong dalam jalannya, orang yang banyak mengumpulkan harta tetapi bakhil. Sedangkan karakter orang penghuni surga ialah orang yang lembut, santun dan mengalah.